Rabu, 24 Maret 2010

Sambungan Ayat2 Qur'an tentang sabar

Asbabaun Nuzul Al Kahfi: 28 yaitu; Uyainah bin Husnin al-Fazari, salah seorang pemuka kaum Mudlor, bangsawan lagi hartawan, pernah datang kepada Rasululah yg kebetulan Rasulullah sedang berkumpul dg para sahabatnya, yg kuat & teguh imannya, kumal pakaiannya miskin keadaannya, bahkan Salmah Alfaris juga ketika itu sedang mem-belah2 daun kurma untuk dianyam.

 

Seraya bertanya Uyainah kpd Rasulullah: Mengapa engkau tidak merasa mabuk bergaul kumpul bersama orang2 begini? Aku ini bangsawan Mudlor. Jika aku masuk Islam, pasti ber-duyun2lah org lain masuk Islam sedangkan aku tidak masuk Islam itu hanya terhalang oleh orang2 yg begini ini. Kalau mereka diusir saja jangan berkumpul dg kita maka aku juga mau mengikutimu atau kelompok sendiri, jangan campur begini dan biarkanlah mereka berkelompok khusus di tempat mereka.

 

Kemudian setelah itu turunlah surat Al Kahfi ayat 28 yaitu: Dan bershabarlah kamu ber-sama2 dg orang2 yg menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dg mengharap keridloan-Nya & janganlah ke-2 matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan dunia ini & janganlah kamu mengikuti orang yg hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami serta menuruti hawa nafsunya & adalah keadaannya itu melewati batas Tegasnya bershabarlah,

 

jangan meninggalkan saudara sendiri yg sudah jelas imannya walaupun menderita, hanya untuk melayani priyayi baru karena silau oleh dunia, membiarkan/ meninggalkan saudara seagama, mengejar yg banyak harta.

 

RAHASIA SHABAR : oleh al ustadz KHE Abdullah  

 

Kamis, 04 Maret 2010

Memaknai Maulid Nabi

Bagaimanakah cara mencintai Rasulullah SAW? Ada banyak hal dilakukan umat Islam untuk menandai kecintaan pada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Di antaranya adalah dengan menggelar peringatan hari lahir beliau, atau yang lazim disebut Peringatan Maulid Nabi.

Peringatan Maulid Nabi itulah yang hari-hari ini diselenggarakan umat Islam di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Di negara kita, Peringatan Maulid Nabi sudah menjadi tradisi masyarakat. Dari mulai tingkat RT, kelurahan, majelis taklim, masjid, perkantoran, hingga Istana Negara. Bahkan di beberapa kelompok masyarakat, seperti keraton, Maulid Nabi diperingati dengan acara-acara unik, misalnya Grebeg Maulid, arak-arakan tumpeng, keliling kota dengan dengan obor, dan sebagainya.

Acara-acara Peringatan Maulid Nabi seperti itu tentu saja baik. Apalagi yang diselenggarakan dengan menampilkan para ustad, kiai, juru dakwah/dai, akademisi, tokoh masyarakat, dan pejabat negara, untuk mengupas berbagai sisi dari kehidupan Rasulullah yang sarat dengan keteladanan. Namun, ada hal-hal yang perlu kita renungkan bersama ketika hari-hari ini kita menyelenggarakan Peringatan Maulid Nabi. Yaitu, jangan sampai acara-acara Peringatan Maulid Nabi itu hanya sebatas tradisi, hanya sebagai kebiasaan tahunan yang tak ber-ruh dan tak berjiwa.

Kecintaan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW tidak boleh hanya cukup dengan menggelar peringatan hari lahir beliau. Bahkan juga tidak cukup hanya dengan pembelaan `mati-matian' terhadap Rasulullah SAW saat beliau dicaci, dihina, dan direndahkan oleh kelompok-kelompok tetentu, terutama masyarakat Barat, seperti yang telah terjadi beberapa waktu lalu.

Sekali lagi, Peringatan Maulid Nabi adalah baik dan terpuji. Bahkan harus kita jaga dan tradisikan. Juga pembelaan terhadap Nabi Muhammad SAW adalah wajib mutlak ketika beliau diremehkan, direndahkan, dan dihinakan. Namun, kecintaan pada Rasulullah SAW itu tidak boleh hanya berhenti di sini. Ada hal penting dan bahkan sangat penting ketika kita mencintai Rasulullah SAW. Yakni, bagaimana keteladanan beliau itu bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa.

Dalam hal pengelolaan pemerintah/negara misalnya, bukankah Rasulullah SAW sudah sangat jelas memerintahkan penegakan hukum tanpa pandang bulu? Sampai-sampai beliau menyatakan, `'Seandainya Fatimah anakku mencuri, maka akan saya potong tangannya.'' Beliau juga mengatakan bahwa orang yang menyuap dan disuap sama sama di neraka.

Begitu juga dengan kemiskinan, kebodohan, kemalasan, pengangguran, dan ketertinggalan yang menjadi `musuh utama' umat Islam di negeri ini. Bukankah di dalam Islam sudah dinyatakan bahwa Muslim yang kuat lebih baik dari Muslim yang lemah, tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (meminta), kefakiran (kemiskinan) hampir saja menjadikan seseorang sebagai kufur (kafir)? Juga perintah untuk menuntut ilmu, berzakat, berinfak, dan bersedekah, dan memberi salam ke kanan dan ke kiri pada setiap kita mengakhiri shalat. Semua itu menunjukkan ajaran Islam yang unggul dan sekaligus keteladanan Rasulullah SAW.

Apa yang disebutkan tadi tentu hanya sebagian dari keteladanan junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang hari-hari ini kita peringati hari kelahirannya. Yang menjadi keprihatinan kita, mengapa Islam yang mempunyai ajaran sangat unggul sebagaimana ada pada diri Rasulullah SAW, tapi umatnya terus terpuruk dalam kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan? Jawabnya, barangkali karena kita belum meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari meskipun Maulid Nabi kita peringati setiap tahun.

Sumber : Ustad Jefri Al Bukhori

Selasa, 02 Maret 2010

Dajjal Akan Muncul Disaat Manusia Tidak Sadar [ Ust Ihsan Tandjung ]

 

Kiamat akan segera tiba. Begitu tema yang sering diceramahkan muballigh muda, Muhammad Ihsan Arlansyah Tanjung (42). Tema Ma'rifatuz Zamaan atau Mengenal [tanda-tanda] Zaman itu disebarluaskan terus oleh Ihsan dengan "berpegang pada Al-Quran dan hadits-hadits shahih," tukasnya.
Salah satu contohnya adalah Al-Quran Surat Muhammad ayat 8, "Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya."
Sedangkan syarat atau tanda-tanda (kecil) kiamat di antaranya tercantum dalam Hadits Riwayat Muslim dari eUmar bin Khaththab Radhiallaahu 'anhu, yang diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Ibnu Abbas. Bunyinya, "Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi.."
Apakah fenomena di atas sudah terjadi saat ini? "Sekarang ini, anak yang kurang ajar dan suka ngatur orangtua tidak cuma ada di Barat. Di negeri kita yang mayoritas Muslim pun terjadi, anak menyuruh ibunya begini-begitu. Seolah-olah anak itulah tuan, dan si ibu menjadi hamba sahaya," jelas Ihsan.
Tanda-tanda lainnya adalah imraatus sibyaan (kekuasaan di tangan anak-anak). Itu bisa berarti bahwa penguasa di rumah tangga adalah anak-anak, bukan lagi orangtua. Atau, yang menjadi penguasa di masyarakat adalah orang yang berkarakter kekanak-kanakan.
Selain itu, maraknya pemutusan silaturahim antar sesama Muslim. Manusia masa kini rajin menggunakan telepon tetapi untuk urusan bisnis, bukan menelepon orangtua atau saudara. Alasannya sibuk, cari duit. Padahal kata Rasulullah, barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diperpanjang umurnya, maka bersilaturahimlah. "Lucu kan jadinya. Kita sibuk cari duit tetapi justeru memutus silaturahim," ujar muballigh yang setiap Senin ba'da Subuh membahas "Tafsir Fii Zhilaalil Qur'an" karya Sayyid Quthb, di RCTI.
Apa dan bagaimana huru-hara akhir zaman itu? Kapan akan terjadinya? Ihsan Tandjung menguraikan panjang lebar hasil bacaannya dari berbagai kitab kepada wartawan Majalah Hidayatullah, Pambudi Utomo, dan kontributor Nuim Hidayat. Selamat mencermati.
Melihat fenomena yang terjadi di tengah masyarakat sekarang ini, tampaknya tanda-tanda kiamat atau akhir zaman sudah terjadi semua ya? Belum semua. Sudah kira-kira 95 persen, jadi masih ada 5 persen yang belum terjadi.

Kapan akhir zaman itu tiba? Semenjak diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi, Allah Subhaanahu wa ta'ala sudah menvonis bahwa ummat beliau adalah ummat akhir zaman. Jadi pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad Sallallahu eAlaihi wa Sallam (Saw) yang merupakan Nabi terakhir. Kenyataan bahwa kita adalah ummat akhir zaman menunjukkan bahwa kita saat ini hidup di akhir zaman.
Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih hidup. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu eAnhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator). Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.
Saat ini kita hidup di masa yang mana? Sekarang masa penguasa diktator, dan sedang hot-hot-nya. Ummat Islam sedang kalah. Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam memperoleh kemenangan.
Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin? Begitulah menurut hadits. Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu pun bicara, "Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!" Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.
Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika Serikat (AS)? Yang pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian Yahudi-Amerika pindah ke Israel, wallahu alam. Dan Yahudi yang pindah ke Israel itu berarti menyatakan diri sebagai musuh ummat Islam.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum Muslimin akan berdamai dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu? Saya cenderung menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat historis. Ummat Islam atau Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar, yaitu peradaban Barat (Romawi) dan Timur (Persia). Peradaban Barat dipengaruhi oleh tadisi-tradisi ahli kitab (Yahudi maupun Nasrani). Timur dipengaruhi oleh kemusyrikan dan paganisme. Memang, sekarang ada perluasan akibat globalisasi. Pengertian Timur tidak lagi hanya Persia, tetapi juga China, India, dan lainnya. Mereka kategorinya bukan ahli kitab tetapi disebut al-Adyaan al-Ardhiyah atau agama-agama bumi yang banyak sekali dan didominasi paganisme.
Apakah sekarang perdamaian itu sudah berlangsung? Sekarang sedang berjalan, meski semu. Kenapa? Karena yang kini memimpin dunia bukan amiirul mu'miniin. Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang mengandalkan tradisi yang campur aduk dengan kebatilan sehingga muncul kezhaliman dan ketidakadilan. Jadi, perdamaian yang sekarang terjadi lebih tepat diartikan sebagai "kesepakatan untuk tidak berperang". Ini terjadi sejak berakhirnya penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.
Tampaknya ada kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum, tetapi saat ini Rum justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu Yahudi? Bukan dekat, tetapi pengertian tentang Bangsa Rum sendiri memang sudah campur aduk. Ada Nasrani dan Yahudi-nya sehingga sering disebut Judeo-Christian civilization (peradaban Yahudi-Nasrani).
Ada pula hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot oleh Bangsa Rum. Itukah yang terjadi saat ini? Ya, sudah dan sedang berjalan.
Apa yang akan terjadi setelah itu? Kalau mau dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya. Tetapi di antara tanda-tanda menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya sungai Eufrat dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa untuk memperebutkan emas itu. Setiap seratus manusia datang, 99 di antaranya tewas karena berebut emas. Dan Rasulullah Saw melarang kaum Muslimin ikut dalam perebutan itu.
Apakah itu berupa serangan AS dan sekutu nya terhadap Iraq, seperti yang terjadi beberapa saat lalu? Kalau itu berebut minyak atau emas hitam.
Jadi kelak akan ditemukan emas dalam arti yang sebenarnya, bukan emas hitam? Saya meyakini itu memang emas yang sebenarnya. Isyarat Nabi tidak cuma bersifat maknawi tapi juga hakiki. Seperti isyarat akan munculnya Imam Mahdi, saya yakin itu bukan kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada. Begitu juga hadits tentang Dajjal. Dajjal adalah oknum atau person. Saat ini oknum Dajjal belum muncul, meskipun sistem dajjal sudah bisa kita rasakan.
Apa sistem dajjal itu? Sistem dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku sekarang ini. Orang menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru), meskipun kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi manusia justru mereka yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang mulia di mata Allah Swt.
Apakah yang Anda maksud dengan sistem dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini dikomandani oleh AS? Ya. Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan uang itu bergambar Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang, sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain. Di atas piramid ada segitiga bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan annuit coeptis (semoga dia senang dengan proyek ini). "Dia" yang dimaksud adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan novus ordo seclorum (tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si Mata Satu. Orang yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa yang dimaksud si Mata Satu adalah Dajjal.
Kapan sosok Dajjal akan muncul? Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam se buah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara.

Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, "Apakah sungai Tiberia sudah mengering? Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri?" Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang dipasung itu?"
Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Kapan Imam Mahdi keluar? Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya seorang khali fah. Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam" asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul itu, berarti sudah dekat.
Anda setuju dengan pendapat itu? Tidak setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja.
Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat.
Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam? Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun.
Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah komando Imam Mahdi.
Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau komet. Menurut yang saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat mungkin. Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat daripada itu.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu? Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut ngomongnya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia gagap, wallahu a'lam.
Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa? Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.
Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya? Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karena memang ia fenomena yang akan muncul mendadak.
Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi? Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Kabah. Jumlah itu sama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.
Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam? Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).
Peperangan apa saja itu? Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga menang. Ketiga, pe rang melawan Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.
Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa eAlaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus.
Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum."
Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal.
Perang ini terjadi dimana? Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits, ketik a melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut" lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.

Kekhalifahan nanti pusatnya dimana? Pusatnya di Baitul Maqdis.
Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian? Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhi rlah umur ummat Islam.
Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, karena tidak ada lagi amar ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.
Tidak banyak ulama atau ustadz yang concern bicara tentang tema akhir zaman. Ihsan Tandjung pun menyadari hal itu. Bahkan ia kerap mendengar celoteh masyarakat, yang mengungkapkan ketidaksukaannya kepada muballigh yang bicara tentang akhir zaman, syurga, dan neraka. "Masyarakat kita menganggap kehidupan akhir zaman sebagai hal yang tidak penting," Ihsan menyimpulkan.
Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk terus maju. Imam Mahdi, Dajjal, Armageddon, kiamat, adalah kosakata yang kerap meluncur dari bibirnya ketika ceramah. "M asyarakat harus terus diingatkan," alasannya.
Ihsan juga terus mengingatkan agar kaum Muslimin waspada terhadap fitnah kaum Yahudi yang mengepung dari segala penjuru. "Dunia saat ini memang sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai keimanan," ujarnya sewaktu ceramah di sebuah instansi pemerintah di Jakarta.
Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang sudah sunnatullah. Ihsan menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu' al-insany (ketentuan Ilahi berupa pergolakan antarmanusia). "Konflik antara ummat Islam dan Yahudi adalah konflik hakiki," kata penulis buku "Pertarungan Abadi" ini.
Selain tema-tema memahami zaman, Ihsan juga rajin menyerukan digalangnya ukhuwwah antar harakah Islam. Menurutnya, jika kita menghayati desain besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka berbagai friksi dan ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam menjadi kurang relevan. "Kita harus semakin rajin merapatkan barisan, seperti pada shalat berjama'ah," katanya.
Menurut Anda, kenapa tema tentang akhir zaman kurang disukai oleh masyarakat? Tidak aneh, sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejak berabad-abad yang lalu. Kata Rasulullah Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi tentang Dajjal."
Rasulullah juga sudah menganjurkan agar kita berdoa usai membaca tahiyat akhir di setiap shalat, seperti diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa itu adalah permohonan agar kita terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia, dan fitnah Dajjal. Sayang, ummat Islam sering mengabaika n masalah ini.
Kenapa Anda concern bicara tentang tema ini? Huru-hara akhir zaman itu sudah sangat dekat. Ummat harus diingatkan. Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup mengantisipasi huru-hara atau munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam Mahdi muncul, mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita ikut-ikutan, kan repot.
Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita akan adanya grand design dari Allah. Mestinya ummat berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan grand design itu, yang pasti akan tetap berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak.Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan. Kekalahan ummat Islam saat ini sudah amat parah, bagaimana otak kita akan mengalahkan musuh? Kalau kita di suruh membuat pesawat F-16, belum tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja kita tidak boleh menjadi fatalis. Kita harus berbuat semaksimal mungkin. Dan ada satu momentum yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu datang, namun kita tolak, maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput kemenangan. Kita harus terlibat di dalamnya.
Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak sampai mutawatir. Bagaimana menurut Anda? Saya ini bukan ahli hadits ya. Tetapi tanda-tanda akhir zaman yang ditulis para ulama rasa-rasanya tidak pernah luput membahas tentang Imam Mahdi.
Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman? Mestinya para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi sumber ilmu bagi kita. Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku akhir zaman berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam", berlatar belakang insinyur. Belakangan ia baru menempuh S-2 di Fakultas Da'wah Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan menjadi best-seller.
Kenapa bukan ulama yang menulis itu? Jangan-jangan ini sebuah isyarat bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama akan menolak sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi Muhammad. Tidak mustahil pula ada aktivis harakah yang akan menolak kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam yang saat ini masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi prajurit-prajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi. Beragama itu bukan urusan ilmu semata, tapi juga amal.Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran di atas? Secara formal belum.
Anda berencana melakukannya suatu saat? Pasti. Tapi tunggu dulu lah, sebab sebagian mereka sekarang sedang sibuk menyongsong 2004 (sambil tersenyum). Nanti kalau suasananya sudah adem.
Dengan tema ceramah futuristik tentang akhir zaman, apakah pernah ada orang yang menilai Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal? Alhamdulillah belum ada. Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa Al-Masih. Bukankah ini bertentangan dengan dalil Al-Quran yang menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir? Tidak, karena Isa As nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab baru. Ia menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam.
Ada pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As, yaitu menikah. Padahal beliau kan pengikut syariat Muhammad. Ada beberapa hadits shahih yang berisi tentang Isa as akan menikah.Isa As akan turun dalam usia 33 tahun, persis seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah Swt ribuan tahun lalu. Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause", nanti turun akan "play" lagi. Kelak, menurut hadits, Isa As akan wafat dan dimakamkan di dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di Masjid Nabawi. Saat ini tempat itu masih kosong, dan memang disediakan untuk Nabi Isa As.
Ihsan Tandjung dilahirkan di Kualalumpur (Malaysia), 24 Agustus 1961. Masa kecil sampai remaja bungsu dari lima bersaudara ini banyak dihabiskan di luar negeri. Maklum, ayahnya, Zainal Arifin Tandjung (almarhum) adalah seorang diplomat. Ibunya, Zulhana Nasution. Keluarga diplomat ini baru bisa tinggal tetap di Jakarta setelah sang kepala keluarga pensiun. Saat itu Ihsan duduk di bangku SMA. Lulus sekolah lanjutan atas, Ihsan melanjutkan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Selama di kampus, pria ramah ini banyak terlibat dalam kegiatan keruhanian. Namun, karena semakin gelisah berhadapan dengan ilmu psikologi yang sudah banyak dipengaruhi pemikiran sekuler dan atheis, Ihsan berhenti kuliah. Ia menekuni bahasa Inggris di universitas yang sama, dan bahasa Arab di LIPIA, Jakarta.
Pada tahun 1984, Ihsan kerap mengisi pembinaan ruhani pelajar SMA di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sejak itulah ia terbiasa tampil di atas mimbar. Bahkan kemudian Ihsan sering diundang ceramah ke luar negeri.
Saat ini wajahnya kerap menghiasi layar televisi. Bagi pelanggan Al-Quran Seluler via telepon genggam, suaranya tentu tak asing lagi. Sebuah situs berita di internet bernama Eramuslim juga memintanya menjadi konsultan keluarga. "Yang ini lebih banyak ditangani istri saya," kata suami Siti Aisyah Nurmi Bachtiar ini.
Kini jadwal ceramahnya semakin padat. Tak jarang, dia sudah harus meninggalkan rumah sebelum Shubuh untuk mengisi ceramah. Bulan Ramadhan mendatang, jadualnya sudah full. Ketika Hidayatullah mewawancarainya, Ihsan secara berurutan dalam sehari harus mengisi pengajian di tiga tempat yang berbeda. Di sela-sela acara itu, Ihsan menyempatkan pulang sejenak untuk "menyapa" keluarganya. Baru kemudian berangkat ceramah lagi.
Ihsan Tandjung tinggal di Kelapa Dua, Depok (Jawa Barat), bersama istri dan sembilan anak yang sangat dicintai dan mencintainya.
Jadwal ceramah Anda cukup padat. Apakah tidak pernah merasa letih untuk berda'wah? Kalau letih fisik ya jelas dong. Tetapi letih dalam arti mental, alhamdulillah tidak. Bagi saya, da'wah adalah kegiatan yang sudah melekat dalam hidup.
Apa resepnya agar tetap bersemangat di jalan da'wah? Terus membuka mata dan telinga. Akan tampak jelas di depan saya, kondisi masyarakat sangat memprihatinkan. Itu membuat saya berpikir, ternyata da'wah kita ini belum apa-apa. Malah saat ini aktivis da'wah dituduh menjadi teroris.
Anda juga aktif berda'wah di luar negeri. Punya pengalaman yang mengesankan? Banyak. Orang-orang Islam di luar negeri ramah-ramah. Saya pernah bertemu orang Turki di sebuah masjid di Jerman. Ketika dia tahu bahwa saya orang Indonesia, dia langsung mengajak saya ke sebuah ruangan. Dia menunjukkan peta wilayah kekhalifahan Turki Utsmany yang membentang dari Maroko (Afrika) sampai Maluku (Indonesia). "Inilah wilayah kita, tapi dulu," begitu katanya.
Ketika di Arizona (AS), saya ketemu dengan seorang pemuda yang mengaku lahir di Palestina. Saya memperkenalkan diri dengan nama panggilan di rumah, yaitu Abu Izzuddin. Karena salah satu anak saya bernama Izzuddin Al-Qassam. Dia langsung memeluk saya, erat sekali. "Ketika Anda menyebut nama salah seorang tokoh pejuang yang betul-betul membela Palestina, saya jadi yakin bahwa orang seperti Anda inilah yang akan ikut membebaskan Palestina," katanya.
Ada pengalaman yang tidak menyenangkan? Ada, masih di AS, sekitar tahun 1994. Saya diundang ceramah di Islamic Centre oleh orang Malaysia di sana. Dia berkata, "Maaf Ustadz, yang dengerin ceramah cuma orang Indonesia." "Kenapa?" saya tanya. "Kalau kita mengadakan acara pengajian terbuka, Muslim dari berbagai negara pasti datang kecuali dari I ndonesia. Kalau ustadznya dari Indonesia dan undangannya dikhususkan untuk orang Indonesia, insya Allah mereka akan datang." Kenapa bisa begitu? Dia menjawab, "Karena orang Indonesia jarang ke masjid."
Rupanya, orang Indonesia kalau kumpul ya sesama orang Indonesia saja. Itupun tidak di masjid. Menurut pandangan teman Malaysia itu, orang Indonesia di luar negeri seperti katak dalam tempurung. Ini fenomena yang memang sering saya jumpai. Kalau kita ke Islamic Centre atau masjid, kita akan mudah menjumpai kaum Muslimin dari Arab, Mesir, Pakistan, Bangladesh, tetapi jarang menemui orang Indonesia. Ini sekaligus kritik kepada para da'i, termasuk saya. Kita harus lebih gencar menyerukan kepada orang Indonesia ini agar gemar shalat di masjid.*

 

Akhirnya, Kaya Betulan..!!!

E-mail Sharring dari milis

 

 


Seorang member mengirim sms ke pengurus, isinya ;
"Alhamdulillah, 5 menit setelah menjalankan salah satu amalan Riyadah 40 hari, saya mendapatkan rezeki senilai Rp 600.000.000,- ( Baca : Enam Ratus Juta Rupiah )"  - Beliau telah menjalankan Riyadah ini sejak 40 hari yang lalu –

Kagum bercampur haru menyelimuti hati pengurus2 pencinta sedekah, ketikai sms tersebut kami bacakan ke pengurus lainnya. Betapa tidak kagum... saat semua pintu harapan kepada manusia tertutup, saat semua sandaran kepada makhluk tidak bisa diandalkan, ternyata Allah memberikan jawaban atas semua permasalahan itu dari arah yang tidak terduga-duga dan tidak pernah terlintas sedikitpun bahwa itulah jalan keluar dari masalah selama ini.
Saya juga ingin bercerita tentang apa yang saya raih dalam 40 hari riyadah ini. **Sebelumnya kita sepakat dulu ya, bahwa semua harta dan kekayaan itu adalah titipan dari Allah kepada manusia - kalau sepakat, mari kita teruskan cerita ini.**
Setelah memutuskan resign dan merintis bisnis sendiri, ternyata tidaklah semudah yang seperti saya bayangkan.. Pabrikan dari produk yang saya jual tiba-tiba tutup disaat omset sedang di puncak. Langsung saja bisnis seumur jagung ini terjun bebas. Saya segera banting stir ke bisnis baru tapi itupun masih jauh dari apa yang saya harapkan. Terus terang itulah saat terberat yang saya alami. Semua yang saya usahakan untuk mengembalikan keadaan seperti buntu tanpa jalan keluar. Apapun itu.!! Sampai akhirnya saya mendapatkan informasi riyadah ini dari seorang teman di facebook dan saya memutuskan untuk mencoba. Bersama beberapa teman dekat, kami saling berlomba-lomba menlaksanakannya. Sedikit menyenangkan karena beribadah dengan rasa Happy dan tidak ingin kalah ( Fastabiqul Khairat).

Singkat kata, dalam 40 hari riyadah itu saya benar-benar menjadi orang kaya dalam artian yang saya bayangkan seperti :
*Membuka bisnis baru yang dimodali oleh investor.
*Ditawari beberapa peluang bisnis yang sampai keteteran untuk menyanggupinya
*Melakukan perjalanan ke berbagai kota dengan vasilitas VIP
*Bertemu dengan ustadz Yusuf Mansur idola saya :D
*"Dipinjami" satu unit Mobil untuk mobilitas.
*Kabar baik bahwa saya dapat berita pabrik bisnis saya yang prtama sedang dibangun dan 2 bulan kedepan akan beroperasi seperti biasa lagi.

Bayangkan.. belasan tahun berusaha dengan cara dunia dan gagal, tapi hanya dalam 40 hari dengan cara ibadah, terjadi Quantum Finance dalam kehidupan ini. Memang saya akui bahwa tidaklah seluruh permasalahan yang ada langsung selesai. Masih banyak kewajiban yang harus saya penuhi dan harus saya bayar.... Maka dari itu saya akan mulai lagi Riyadah 40 Hari Menuju kaya Part II
Anda mau ikutan..??
ini amalannya :
• Jaga Shalat Tahajjud 8 Rakaat + Witir 3 Rakaat.
• Jaga Shalat Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. (Khusus soal shalat, terkandung di dalamnya menjaga berjamaah, di masjid, lengkap dg qabliyah (rawatib sebelum ) dan ba'diyahnya (rawatib sesudah ). Juga Sunnah Tahiyyatul Masjid, sbg tanda kita dtg sebelom wktnya azan/pra-ontime).
• Jaga surat Al Waaqi'ah sesudah shubuh atau sesudah ashar (boleh pilih).
• Jaga Shalat dhuha 6 Rakaat. Yang kuat, 12 rakaat.
• Baca zikir usai shalat, plus yaa fattaah yaa rozzaaq 11x, plus ayat kursi, plus Al Ikhlas 3x. Ini setiap usai shalat.
• Khusus usai shalat shubuh dan ashar, ditambah 4 ayat terakhir surah al Hasyr.
• Jaga setiap hari membaca 300x laa hawla walaa quwwata illaa billaah. Boleh 100x. Dan boleh dibagi-bagi di 5 waktu shalat.
• Jaga setiap hari baca Istighfar 100x.
• Jaga setiap hari baca subhaanallaahi wabihamdihi subhaanallaahil 'adzhiem 100x pagi dan 100x sore. (Boleh habis dhuha dan habis ashar/jelang maghrib).
• Jaga setiap hari baca Yaasiin (bebas waktunya kapan saja, yg penting 1hr 1x).
• Tutup malam dg shalat sunnah 2 rakaat (shalat mutlak); baca Qulyaa di rakaat pertama, Qulhu di rakaat kedua. Setelahnya baca salah satu dari as Sajdah, Tabaarok ( Al Mulk ), atau ar Rohmaan.

*****
PERHATIAN.!!

Semua amalan ini bukan berarti anda disuruh melalaikan ikhtiar dunia dan menjadi ahli ibadah saja. Tidak!! Ikhtiar dunia harus juga total dilakukan semaksimal mungkin dan sekuat tenaga. Amalan Riyadah menjadi pondasinya.

Jalankan dengan hati riang gembira lalu perhatikan apa yang terjadi.
--------------------

Sedekah Waktu kita untuk Allah SWT

Memberikan waktu terbaik kita buat Allah. Tidak mudah loh menerapkan hal ini. Makanya, mintalah bantuan, bimbingan, dan pertolongan Allah, agar bisa memberikan kepada Allah, waktu terbaik untuk-Nya Jadilah orang yang berbahagia, di mana ketika orang sedang sibuk-sibuknya, kita bisa memotong menghadiahkan waktu yang berharga yang kita miliki, buat Allah. Bukankah sejatinya semua punya Allah?

 

Berikut ini kira-kira waktu terbaik kita:

1. Waktu istirahat kita di pertengahan malam, di dua pertiga malam, dan atau di sepertiga malam. Untuk bangun malam. Untuk ruku’ dan sujud, memuji Allah dan memohon pertolongan-Nya. Memohon bimbingan-Nya agar kita tidak kelelahan dalam menjalani hidup ini. Agar anak-anak menjadi anak-anak yang saleh salehah. Agar orang-orang tua kita panjang umur, sehat dan diampuni Allah. Dan masih banyak lagi lah. Wuah, ini berat. Tidak sedikit yang tidak mampu mengorbankan waktu tidurnya. Karena lelahnya mencari dunia, kita lalu tidak bisa bangun malam. Atau karena banyaknya dunia yang di tangan kita, kita lalu berat untuk bangun malam. Suasana pun barangkali sedang nyaman, tidak sedang bermasalah

2. Waktu pagi. Ketika manusia langsung ngebut dengan pekerjaannya, dengan usahanya, dengan kesibukannya, kita korbankan dulu barang sedikit untuk menegakkan shalat dhuha. Dan sebelumnya, ketika manusia langsung berburu dunia, kita malah tahan dulu barang sebentar untuk menegakkan shalat shubuh. Subhaanallaah. Kalau bisa shalat shubuhnya di masjid. Masya Allah. Kita ajak anak-anak dan istri.

3. Jam zuhur. Jam sibuk-sibuknya. Traffic lagi tinggi-tingginya. Ketika pelanggan lagi banyak-banyaknya, kita ridho meninggalkannya demi Yang Memiliki diri kita dengan seluruh pemberian-Nya. Ga usah khawatir degan berkurangnya perniagaan. Lihat saja Mekkah dan madinah. Ketika jam shalat, mereka tutup. Akhirnya apa? Allah malah memberikan international buyer, pembeli internasional. Bukan sekedar local buyer.

4. Jam ashar. Jam ngantuk. Kita segarkan diri kita, dengan air wudhu. Kita segarkan batin kita, jiwa kita, raga kita, dengan shalat ashar. Sungguh banyak kemuliaan bacaan-bacaan habis ashar. Insya Allah akan saya banyak tulis di website. Jam macet. Jam pulang. Banyak manusia yang terjebak di kemacetan, karena berburu pulang cepat. Akhirnya tetap saja kemaleman karena memang macet. Kalau memang macet-macet juga, kenapa tidak kita tunggu saja sampe maghrib usai. Atau syukur-syukur kita sekalian selesaikan isya, baru kita pulang. Kalau tetap khawatir, misalkan pulang jam 5, maka jam 18. mampir ke masjid. Jalan lagi usai maghrib. Lalu, mampir lagi jelang isya. Dan jalan lagi setelah shalat isya. Repot memang. Tapi insya Allah yang begini ini yang kelak akan Allah istimewakan. Manusia mau lelah, mau cape. Tapi kali ini cape dan lelahnya, buat Allah. Bukan seperti selama ini yang untuk dunianya, untuk perutnya, untuk kesombongannya, untuk hawa nafsunya.