Kamis, 22 Agustus 2013

Syair abah guru

Dengan Bismillah kami mulakan..
Alhamdulillah kami sertakan

Sholawat salam kami haturkan
kepada Nabi,Keluarga,Shohabat ikutkan..

Sekumpul komplek Raudhoh namanya..
kitab dan dzikir,sholawat dibaca..
Terang cahyanya nyinari majlisnya..
tercurah banyak Rahmat Tuhannya..

Sekumpul mengumpul banyak 'Ulama..
kumpul bersama dimajlisnya..
Seorang Guru lautan 'ilmunya..
Syaikhona Zaini mimpin ta'limnya..

Berbagai 'ilmu diajarkannya..
segala 'ilmu fardhu 'ainnya..
Tauhid dan fiqih juga tasawwufnya..
semoga ALLAH balas jasanya..

Duhai Guru AYAH kami..
engkau mendidik bimbing ruh kami..
Engakau lah pewaris Nabi-Nabi..
nyebar luaskan sunnahnya Nabi..

Cahya sekumpul ALLAH masyhurkan..
berbagai 'ilmu Habaib datangan..
Berbagai penjuru dunia datangan..
Mekkah Hadromaut tak ketinggalan..

Seorang 'ulama ALLAH komplitkan..
suaranya merdu wajahnya tampan..
Tinggi badannya indah menawan..
siapa ketemu tunduk dan sopan..

Musholla Raudhoh tempat ajarnya..
bermacam 'ilmu serta wiridnya..
Sebagai 'ulama ikutkan Nabinya..
yang islam padanya amat banyaknya..

Beliau terkenal murah hatinya..
murah hartanya sosial hatinya..
Setiap tamu dan yang muallafnya
diberinya duit dengan kasihnya..

Mesjid Martapura dan pesantrennya..
ikut menaruh celengan 'amalnya..
Hasilnya puas banyak dapatnya..
berkah 'ilmunya berkah Gurunya..

Sekumpul masyhur banyak muridnya..
lebih sepuluh ribu orangnya..
Terlebih-lebih waktu maulidnya..
komplek sekumpul tak memuatnya..

Beliau keturunan Syekh Arsyadnya
Datu kelampayan itu masyhurnya..
Betapa senang hati Datunya..
lihat cucunya dengan suksesnya..

Pengajian sekumpul membawa berkah..
akhirat berkah dunia pun berkah..
Ojek dan taksi beca pun berkah..
inilah majlis pembawa Rahmat..

Beliau 'Ulama bukan 'Umaro..
bahkan 'Umaro datang padanya..
Duduk bersimpuh dengan ta'limnya..
bersih politik melulu agama..

Beliau terkenal kharismatiknya..
pejabat negara bahkan presidennya..
Semuanya datang minta do'anya..
ngambil berkahnya dengar nasehatnya..

Tugas 'Ulama amat beratnya..
bermacami rintangan dihadapinya..
Segala fitnahan dengkian padanya
diterima dengan lapang dadanya..

Hidup didunia jangan herannya..
negrinya bala negrinya fana..
Setiap org cinta padanya..
ada juga org benci padanya..

Rosulullah pun yg paling mulia..
ada yg beriman ada yg kafirnya..
Dari Nabi Adam hingga kiamatnya..
ada yg suka ada yg bencinya..

Sebelum tiba waktu wafatnya..
komplikasi penyakit ALLAH ngujinya..
Hatinya sobar terus berobatnya..
sakit menambah tinggi pangkatnya..

Didalam sakit terus ngajarnya..
seolah penyakit tak dirasanya..
Inilah hamba ALLAH mencintainya..
Tanda ALLAH cinta disakitkannya..

Kini tibalah waktu wafatnya..
rabu malamnya subuh waktunya..
Tanggal 5 bulan Rojabnya..
samping musholla raudhoh makamnya..

Orang yg sholeh banyak tandanya..
terlebih-lebih waktu wafatnya..
Manusia bnyk datang melawatnya..
ALLAH yg gerakkan geretek hatinya..

Guru sekumpul lebih dahsyatnya..
jalanan macet dgn totalnya..
Jalanan penuh dgn manusia..
hadir mensholatkan sampai pemakamannya..

Semua musuh yg dengki padanya..
dihari itu terbelalak matanya..
Lihat manusia begitu banyaknya..
karna ALLAH lah yg Maha Tahunya..

Dipagi rabu hari wafatnya...
seperti kilat masyhur khobarnya..
Langitpun mendung sedih berduka..
hujan gerimis nangis padanya..

Didalam hadits Nabi sabdakan..
munafiklah orang Nabi sifatkan..
Jika tak sedih 'Ulama wafatan..
sejahat manusia Ya ALLAH jauhkan..

Wahai muslimin dan muslimatnya..
paling besar musibah pada agama..
Wafatnya Nabi penutup Rosulnya..
dan wafat 'Ulama penggantinya..

Duhai AYAH Guru Sekumpul..
sungguh do'amu ALLAH qobul..
Engkaulah sebab kami berkumpul..
disini berkumpul di syurga berkumpul..

Kini Engkau telah tiada..
pandanglah kami senantiasa..
Dulu Engkau pernah berkata..
pandangan Guru yang wafat lebih tajamnya..

Namamu terus dikenang-kenang..
semua org cinta dan sayang..
Seorang Guru lucu periang..
pikiran yg kusut menjadi hilang..

Engkau figur yg Nabi gambarkan..
berikan 'ilmu berikan 'amalan..
Pastilah Engkau dikubur nyaman..
terima balasan jaza'ul ihsan..

Sebelum wafat engkau sempatkan..
berikan kami terbaik 'amalan..
Paket 'Al Qur'an yg kau pilihkan..
semoga kami di istiqomahkan..

Ya ALLAH lapangkan Beliau didalam kuburnya..
Turunkan rahmat MUya Robb banyak banyak padanya..
Ciumkan Beliau bau surganya..
Semua dosanya hilang dan sirna..

Ya ALLAH kami pun mohon ampunan..
Dunia akhirat mohon diselamatkan..
Sekeluargaan jiran dan teman..
Husnul khotimah mohon sudahkan..


Panyusun Syair : Guru Hakim Sekumpul Martapura

Selasa, 20 Agustus 2013

4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita

Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka
oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada
wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah:

1. Ayahnya

Apabila seseorang yang bergelar ayah tidak mempedulikan anak-anak
perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti
mengajar sholat,mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak-anak perempuannya
tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia
saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.
(p/s; Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak
perempuanmu sekarang?. Adakah kau mengajarnya bersholat . ..menutup aurat?..
pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah untuk
menjadi bahan bakar neraka jahannam.)

2. Suaminya

Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas
di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum
lelaki yang bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yang
alim dimana sholatnya tidak pernah bertangguh, maka dia akan turut ditarik
oleh isterinya bersama-sama ke dalam neraka.

(p/s; Duhai lelaki yg bergelar suami, bagaimanakah hal keadaan isteri
tercintamu sekarang?. Dimanakah dia?
Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari'at,
maka terimalah hakikat yang kau akan sehidup semati bersamanya di 'taman'
neraka sana.)

3. Abang-abangnya

Apabila ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga maruah wanita jatuh ke
bahu abang-abangnya dan saudara lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan
keluarganya saja dan adiknya dibiarkan melencong dari ajaran Islam,
tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

(p/s; Duhai lelaki yang mempunyai adik perempuan, jangan hanya menjaga
amalmu, dan jangan ingat kau terlepas. kau juga akan dipertanggungjawabkan
di akhirat kelak.jika membiarkan adikmu bergelumang dengan maksiat. dan
tidak menutup aurat.)

4. Anak-anak lelakinya

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yang
haram di sisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah,
mengata-ngatai dan sebagainya.maka anak itu akan disoal dan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak..dan nantikan tarikan ibunya ke
neraka.

(p/s; Duhai anak2 lelaki.. sayangilah ibumu..
nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa.. karena ibu juga insan biasa.
sekali lepas dari melakukan dosa. selamatkanlah dia dari menjadi 'kayu api'
neraka..jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi penemannya.)
..................
Lihatlah...betapa hebatnya tarikan wanita bukan saja di dunia malah di
akhirat pun tarikannya begitu hebat. Maka kaum lelaki yang bergelar
ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka.

Sabtu, 17 Agustus 2013

Datu Sanggul dan Kitab Barencong

Menurut riwayat, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari pernah bertemu dengan Datu Sanggul sewaktu masih menuntut ilmu di Mekkah. Dalam beberapa kali pertemuan tersebut, keduanya kemudian sharing dan diskusi masalah ilmu ketuhanan. Hasil dari diskusi mereka tersebut kemudian ditulis dalam sebuah kitab yang oleh orang Banjar dinamakan kitab Barencong. Siapakah Datu Sanggul?

Berdasarkan tutur lisan yang berkembang dalam masyarakat dan beberapa catatan dari beberapa orang penulis buku, sepengetahuan penulis setidaknya ada tiga versi yang menjelaskan tentang sosok dan kiprah Datu Sanggul.

Versi Pertama menyatakan bahwa Datu Sanggul adalah putra asli Banjar. Kehadirannya menjadi penting dan lebih dikenal sejarah lewat lisan dan berita Syekh Muhammad. Arsyad yang bertemu dengannya ketika beliau masih belajar di Mekkah. Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Datu Sanggul pernah berbagi ilmu dengan Syekh Muhammad Arsyad dan melahirkan satu kitab yang disebut dengan kitab Barencong yang isinya menguraikan tentang ilmu tasawuf atau rahasia-rahasia ketuhanan dan sampai sekarang masih menjadi bahan perdebatan serta diragukan keberadaannya, karena tidak pernah ditemukan naskahnya. Namun walaupun demikian pengertian dari kitab Barencong itu sendiri dapat kita tinjau dan pahami dari dua sisi, yakni pemahaman secara tersurat dan secara tersirat. Secara tersurat boleh jadi kitab tersebut memang ada, berbentuk seperti umumnya sebuah buku dan ditulis bersama sebagai suatu konsensus keilmuan oleh Syekh Muhammad Arsyad dan Datu Sanggul (hal ini menggambarkan adanya pengakuan dari Syekh Muhammad Arsyad akan ketinggian ilmu tasawuf Datu Sanggul).

Kemudian secara tersirat dapat pula dipahami bahwa maksud kitab Barencong tersebut adalah simbol dari pemahaman ketuhanan Syekh Muhammad Arsyad yang mendasarkan tasawufnya dari langit turun ke bumi dan simbol pemahamanan tasawuf Datu Sanggul dari bumi naik ke langit. Maksudnya kalau Syekh Muhammad Arsyad belajar ilmu ketuhanan dan tasawuf berdasarkan ayat-ayat Alquran yang telah diwahyukan kepada Nabi Saw dan tergambar dalam Shirah hidup beliau, sahabat dan orang-orang sholeh sedangkan Datu Sanggul mengenal hakikat Tuhan berdasarkan apa-apa yang telah diciptakan-Nya (alam), sehingga dari pemahaman terhadap alam itulah menyampaikannya kepada kebenaran sejati yakni Allah, karena memang pada alam dan bahkan pada diri manusia terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi mereka yang mentafakurinya. Dengan kata lain ilmu tasawuf Datu Sanggul adalah ilmu laduni yang telah dikaruniakan oleh Allah kepadanya. Karena itulah orang yang ingin mempelajari ilmu tasawuf pada dasarnya harus menggabungkan dua sumber acuan pokok, yakni berdasarkan wahyu (qauliyah) dan berdasarkan ayat-ayatNya "tanda-tanda" (qauniyah) yang terpampang jelas pada alam atau makhluk ciptaanNya.

Versi Kedua, menurut Zafri Zamzam (1974) Datu Sanggul yang dikenal pula sebagai Datu Muning adalah ulama yang aktif berdakwah di daerah bagian selatan Banjarmasin (Rantau dan sekitarnya), ia giat mengusahakan/memberi tiang-tiang kayu besi bagi orang-orang yang mendirikan masjid, sehingga pokok kayu ulin besar bekas tebangan Datu Sanggul di Kampung Pungguh (Kabupaten Barito Utara) dan pancangan tiang ulin di pedalaman Kampung Dayak Batung (Kabupaten Hulu Sungai Selatan) serta makam beliau yang panjang di Kampung Tatakan (Kabupaten Tapin) masih dikenal hingga sekarang. Salah satu karya spektakulernya yang masih dikenang hingga kini adalah membuat tatalan atau tatakan kayu menjadi soko guru masjid desa Tatakan, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Sunan Kalijaga ketika membuat soko guru dari tatalan kayu untuk masjid Demak. Tidak ada yang tahu siapa nama asli tokoh ini, sebutan Datu Sanggul adalah nama yang diberikan oleh Syekh Muhammad Arsyad ketika beliau menjawab tidak memakai ilmu atau bacaan tertentu, kecuali "hanya menjaga keluar masuknya nafas, kapan ia masuk dan kapan ia keluar", sehingga dapat secara rutin pulang pergi sholat ke Masjidil Haram setiap hari Jumat.

Versi ketiga, berdasarkan buku yang disusun oleh H.M. Marwan (2000) menjelaskan bahwa nama asli Datu Sanggul adalah Syekh Abdus Samad, ia berasal dari Aceh (versi lain menyebutkan dari Hadramaut dan dari Palembang). Sebelumnya Datu Sanggul sudah menuntut ilmu di Banten dan di Palembang, ia menjadi murid ketiga dari Datu Suban yang merupakan mahaguru para datu yang ahli agama dan mendalami ilmu Tasawuf asal Pantai Jati Munggu Karikil, Muning Tatakan Rantau. Informasi lain yang berkembang juga ada yang menyatakan bahwa nama asli Datu Sanggul adalah Ahmad Sirajul Huda atau Syekh Jalil. Datu Sanggul atau Syekh Abdus Samad satu-satunya murid yang dipercaya oleh Datu Suban untuk menerima kitab yang terkenal dengan sebutan kitab Barincong, beliau juga dianggap memiliki ilmu kewalian, sehingga teristimewa di antara ketigabelas orang murid Datu Suban.

Datu Sanggul lebih muda wafat, yakni di tahun pertama kedata