Selasa, 24 September 2013

:: Kisah Pengorbanan Seorang Ibu Dalam Bencana
Gempa Jepang ::
Ini adalah kisah nyata Pengorbanan Ibu selama
Gempa Jepang. Setelah Gempa telah mereda,
ketika para penyelamat mencapai reruntuhan
rumah seorang wanita muda, mereka melihat
mayat-nya melalui celah-celah.
Tapi wanita tersebut berpose begitu aneh, dia
berlutut seperti seseorang yang menyembah;
tubuhnya condong ke depan, dan dua tangan yang
mendukung oleh suatu benda. Rumah roboh telah
menimpa punggung dan kepalanya. Dengan begitu
banyak kesulitan, pemimpin tim penyelamat
meletakkan tangannya melalui celah sempit di
dinding untuk mencapai tubuh wanita itu. Dia
berharap bahwa wanita ini bisa jadi masih hidup.
Namun, tubuh dingin dan kaku menandakan bahwa
wanita tsb pasti telah meninggal.Pemimpin tim dan
seluruh anggota tim lalu meninggalkan rumah ini
dan akan mencari gedung yang runtuh berikutnya.
Namun karena alasan tertentu, pemimpin tim
terdorong untuk kembali ke rumah hancur dari
wanita tadi. Pemimpin tim ini lalu berlutut lagi dan
menggunakan kepalanya melalui celah-celah
sempit untuk mencari sedikit ruang di bawah mayat
wanita tersebut.
Tiba-tiba, ia berteriak dengan gembira, "Anak kecil!
Ada anak kecil!"Lalu seluruh tim bekerja bersama-
sama, dengan hati-hati mereka menyingkirkan
tumpukan benda hancur di sekitar wanita yang
sudah meninggal. Ada seorang anak kecil berusia 3
bulan terbungkus selimut bunga-bunga di bawah
mayat ibunya. Jelas, wanita itu telah membuat
pengorbanan untuk menyelamatkan anaknya.
Ketika rumahnya jatuh, ia menggunakan tubuhnya
untuk membuat penutup untuk melindungi anaknya.
Anak itu masih tidur pulas ketika pemimpin tim
mengangkatnya.Para dokter datang cepat untuk
mengevakuasi anak kecil itu. Setelah ia membuka
selimut, ia melihat sebuah ponsel di dalam selimut.
Ada pesan teks pada layar. Dikatakan, "Jika kamu
dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku
mencintaimu." Ponsel ini berkeliling dari satu
tangan ke tangan yang lain pada tim itu. Setiap
tubuh yang membaca pesan tersebut menangis.
"Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus
ingat bahwa aku mencintaimu." Itu artinya cinta ibu
untuk anaknya!
Hargailah Ibu Anda saat ini karena bagaimanapun
kondisinya IBU kita pasti akan berusaha untuk
melindungi kita.