Rabu, 20 Januari 2010

shalat malam

Melaksanakan Qiyamul Lail (Shalat Malam) memerlukan kesungguhan dan kebulatan tekad. Hal demikian tentu akan sangat mudah merealisasikannya dengan izin Allah. Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita semua untuk melaksanakan sejumlah ketaatan. Berikut ini adalah kiat-kiat mudah meninggalkan tempat tidur guna bermunajat dengan Yang Maha Pengasih serta bisa istiqomah dalam melaksanakannya.

 

 

Di antara kiat-kiat tersebut adalah:

 

1. Diusahakan melakukan shalat 5 waktu secara tepat waktu dan berjamaah di masjid (bagi laki-laki) kemudian melengkapinya dengan sholat sunnah rawatib.

2. Memprogram aktivitas 24 jam

3. Memahami kebutuhan akal, jasmani dan rohani dan diberikan secara seimbang.

4. Mengetahui keutamaan, nilai, dan pahala yang Allah sediakan untuk orang yang melakukan qiyamul lail.

5. Hindari maksiat dan dosa dan cepatlah istighfar (mohon ampun) ketika melakukan dosa. Sufyan Ats-Tsauri berkata : “Aku sulit sekali melakukan Qiyamul Lail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan”

6. Mempunyai perasaan bermunajat dengan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang

7. Berniat dan bertekad kuat untuk bangun malam guna melaksanakannya. Terutama tekad dan niat tersebut dilakukan sebelum tidur. Ketika kita sudah memasang niat dan tekad untuk qiyamul lail, Insyaallah Allah memudahkan untuk bangun beribadah kepada-Nya.

8. Saling bekerja sama di antara anggota keluarga untuk melakukan qiyamul lail. Caranya bisa dengan membangunkan, shalat bersama, dsb.

9. Tidur dalam kondisi bersuci (wudlu).

10. Jangan lupa berdoa sebelum tidur sekalian bertekad bangun untuk qiamul lail.

11. Tidak makan hingga terlalu kenyang, terutama sebelum tidur agar badan menjadi ringan untuk ibadah.

12. Langsung tidur atau istirahat setelah shalat Isya' agar bisa bangun lebih awal. Karenanya, Rasulullah saw. memakruhkan berbincang-bincang sesudah Isya' kecuali jika darurat dan ada kebutuhan.

13. Hendaknya tidur sejenak di siang hari agar kuat untuk bangun di malam hari.

14. Membaca sejarah orang-orang yang senantiasa menjaga qiyamul lail agar lebih termotivasi.

15. Perbanyak dzikir kepada Allah (Dzikir pagi dan petang hari) yang akan menjaga dari godaan syetan.

16. Senantiasa berdoa kepada Allah agar selalu ditunjukkan jalan yang lurus serta bisa istiqomah dalam melaksanakan qiyamul lail.

17. Aktifkan alarm untuk membantu.

 

 

Demikian tips atau kiat-kiat yang dapat disajikan agar bisa istiqomah mendirikan shalat malam (Qiyamul Lail). Semoga memberikan motivasi kepada kita menjadi orang yang dekat dengan Allah, mulya disisi Allah dan di sisi manusia yang akhirnya menjadi penghuni surga.

 

Wallahu A'lam Bish-Shawab

tujuh macam pahala

 

Dari Anas r.a. berkata bahwa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima seseorang itu selepas matinya.

 

1.         Siapa yang mendirikan masjid maka tetap pahalanya selagi masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadat di dalamnya.

2.         Siapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.

3.         Siapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang membacanya.

4.         Orang yang menggali perigi selagi ada orang yang menggunakannya.

5.         Siapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang memakannya baik dari manusia atau burung.

6.         Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh orang yang mempelajarinya.

7.         Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana ianya selalu mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya

8.         yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya  tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri.

 

 

Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S.A.W. telah bersabda : "Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :

1.         Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)

2.         Ilmu yang berguna dan diamalkan.

3.         Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.

5 WASIAT DARI ALLAH S.W.T. KEPADA RASULULLAH S.A.W

5 WASIAT DARI ALLAH S.W.T. KEPADA RASULULLAH S.A.W.

 

Dari Nabi S.A.W., "Pada waktu malam saya di isra mi’raj kan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan lima wasiat, antaranya :

 

1          Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia karena sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.

2·         Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.

3·         Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga.

4·         Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka.

5·         Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail.

solat secara berjamaah

 

Dalam sebuah hadis menerangkan bahwa Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Barangsiapa yang mengabaikan solat secara berjamaah maka Allah S.W.T akan mengenakan 12 tindakan yang brbahaya ke atasnya.

 

Tiga darinya akan dirasakan semasa di dunia ini antaranya :-

 

·           Allah S.W.T akan menghilangkan berkat dari usahanya dan begitu juga terhadap rezekinya.

·           Allah S.W.T mencabut nur orang-orang mukmin daripadanya.

·           Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.

 

Tiga macam bahaya adalah ketika dia hendak mati, antaranya :

 

·           Ruh dicabut ketika dia di dalam keadaan yang sangat haus walaupun ia telah meminum seluruh air laut.

·           Dia akan merasa yang amat pedih ketika ruh dicabut keluar.

·           Dia akan dirisaukan akan hilang imannya.

 

Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika berada di dalam kubur, antaranya :-

 

·           Dia akan merasa susah terhadap pertanyaan malaikat mungkar dan nakir.

·           Kuburnya akan menjadi  gelap.

·           Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu jari).

 

Tiga lagi azab nanti di hari kiamat, antaranya :

 

·           Hisab  menjadi sangat berat.

·           Allah S.W.T sangat murka kepadanya.

·           Allah S.W.T akan menyiksanya dengan api neraka.

Kisah ruh setelah keluar dari jasad

 

Abu Bakar r.a telah ditanya tentang ke mana ruh pergi setelah ia keluar dari jasad, maka berkata Abu Bakar r.a : "Ruh itu menuju ke tujuh tempat" :-

 

·           Ruh para nabi dan utusan menuju ke syurga Adnin.

·           Ruh para ulama menuju ke syurga Firdaus.

·           Ruh para mereka yang berbahagia menuju ke syurga Illiyyina.

·           Ruh para syuhadaa berterbangan seperti burung disyurga sekehendak mereka.

·           Ruh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.

·           Ruh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.

·           Ruh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka disiksa beserta jasadnya sampai hari kiamat.

 

 

Telah bersabda Rasulullah S.A.W bahwa : "Tiga kelompok manusia yang akan berjabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya ialah" :-

 

·           Orang-orang yang mati syahid.

·           Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan Ramadhan.

·           Orang yang puasa hari Arafah.

Hutang dan Siksa Kubur

 

Kisah ini adalah kisah Sayyid Ali seorang yang mulia alim dan wara'.  Dia adalah putera seorang ulama besar, seorang faqih (seorang 

mujtahid) yang mulia, teladan dalam perjalanan ruhani Al-Amir Sayyid  Hasan bin Al-Amir Sayyid Muhammad Baqir bin Al-Amir Ismail 

Al-Isfahani. Ia berkisah sebagai berikut:

 

Setelah ayahku Allamah (orang yang sangat alim) meninggal, aku tinggal  di Masyhad (Iran), sibuk menuntut ilmu. Sampai sekarang aku tidak 

banyak tahu tentang urasan ayahku secara detail, yang tahu adalah  saudara-saudaraku. Setelah tujuh bulan dari wafatnya ayahku ibuku 

meninggal, dan jenazahnya dibawa dan dikuburkan di Najef (Irak).

 

Tidak lama kemudian aku bermimpi: seolah-olah aku duduk di rumahku.  Ketika ayahku masuk, aku berdiri dan mengucapkan salam, kemudian ia 

duduk di depanku, dan menyapaku dengan lemah lembut, dan aku tahu   bahwa ia telah meninggal. Lalu aku bertanya: Bukankah ayah meninggal di Isfahan?

Ayahku menjawab: Ya, tapi mereka memindahkan aku ke Najef, dan aku  sekarang tinggal di sana. Aku bertanya: Ibu di dekat ayah?

Ayahku menjawab: Tidak

Aku bertanya: Ibu tidak tinggal di Najef?

Ayahku menjawab: Ya, tapi di tempat yang lain.

Aku baru tahu bahwa tempat tinggal orang yang alim lebih mulia dari   orang yang tidak alim. Kemudian aku bertanya tentang keadaannya.

Ayahku menjawab: Dahulu aku kuburku kesempitan, dan sekarang  Alhamdulillah dalam keadaan yang baik, kesempitan dan himpitan itu  menghilang dariku.

 

Aku heran atas kejadian itu, dan dengan heran aku bertanya: Ayah dalam  kesempitan?

Ayahku menjawab: Ya, karena Haji Ridha bin A`a Babasy Syahir  menagihku, dan itu yang menyebabkan keburukan keadaanku. Aku bertambah heran, lalu aku terbangun dari tidurku dalam keadaan   takut dan heran. Kemudian aku mengirim surat kepada saudaraku tentang   wasiat ayahku dalam mimpiku. Dalam suratku aku bertanya, apakah ayah 

punya hutang kepada orang tersebut, atau tidak? Ia membalas suratku,   dalam suratnya saudaraku mengatakan: Aku sudah membuka buku harian 

ayah, tapi aku tidak menemukan nama orang tersebut; lalu aku mengirim  surat lagi untuk kedua kalinya, agar menanyakan langsung kepada orang 

yang bersangkutan. Lalu saudaraku menjawab suratku: setelah aku tanya pada orang tersebut ternyata benar ayahku pernah berutang kepadanya.

 

Orang tersebut berkata: Ya, ayahmu punya hutang kepadaku sebesar  delapan belas Tuman (mata uang Iran), dan tidak ada seorang pun yang 

tahu kecuali Allah. Setelah wafatnya aku pernah bertanya kepadamu:  apakah namaku ada dalam daftar buku harian ayahmu, kamu menjawab tidak 

ada. Aku kecewa dan hatiku terasa sesak, karena aku pernah meminjamkan  uang padanya tanpa bukti secarik kertas, dan aku yakin ia tidak 

mencatat dalam buku hariannya, kemudian saat itu aku pulang dengan  hati yang kecewa. Kemudian saudaraku berkata kepadanya bahwa aku bermimpi hal itu, dan 

akan membayarkan hutang ayahku. Kemudian orang tersebut berkata:   Karena berita dari saudaramu ini, sekarang hutangnya aku relakan dan 

aku ikhlaskan.

 

Kisah ini dikutip oleh Syeikh An-Nuri (ra) dalam kitabnya Dar As-Salam 2: 164.

 

 

solusi mencari pemecahan segala kesulitan

kiat-kiat berikut ini:

 

Pertama: Melakukan shalat taubat (shalat Istighfar) setiap hari atau malam hari.

 

Shalat ini bermanfaat untuk menghilangkan kegelisahan hati dan kekusutan pikiran. Dan dapat mendatang rejeki dari arah yang terduga-duga. Dalam kitab Mafâtihul Jinân (kunci-kuci surga) disebutkan: "Jika Anda merasa sempit dalam kehidupan, dan sulit menemukan solusi dalam persoalan yang Anda hadapi, maka jangan tinggalkan shalat ini." Shalat ini diajarkan oleh Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa). Caranya sebagai berikut:

 

Lakukan shalat dua rakaat, dengan niat memohon ampunan Allah swt. Setiap rakaat sesudah surat Fatihah membaca surat Al-Qadar. Sesudah membaca surat Al-Qadar membaca Istighfar (15 kali), yaitu

اَسْـتَغْفِرُاللهَ

 

Astaghfirullâh

Aku mohon ampun kepada Allah

 

Bacaan Istighfar ini juga dibaca 10 kali sesudah bacaan dalam setiap gerakan shalat yakni dalam: ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, duduk sebelum berdiri, dan sebelum tasyahhud (tahiyyat) dalam rakaat terakhir. Sehingga dalam dua rakaat jumlah bacaan Istighfar = 150.

 

Kedua: Sesudah salam dari shalat Istighfar, membaca Istighfar, Astaghfirullâh, sebanyak 71 kali. Saat membaca Istighfar usahakan benar-benar khusuk dan memfokuskan pikiran dan hati. Kalau belum bisa khusuk dan focus coba pejamkan mata.

 

Khusuk dan memfokuskan pikiran dan hati sangat penting, sangat berpengaruh pada apa yang kita mohon kepada Allah swt . Di antara tanda-tanda khusuk dan focus adalah tidak paham terhadap apa yang didengar oleh telinga saat berzikir dan berdoa. Dengan khusuk dan fokus dapat meneteskan air mata. Inilah di antara tanda-tanda hati yang khusuk dan pikiran yang fokus.

 

Ketiga: Sesudah membaca Istighfar 71 kali tersebut membaca salah satu Asma Allah yang maknanya berkait langsung dengan hajat. Misalnya untuk rejeki: Ya Allâh, yâ Razzâq (wahai Yang Maha Memberi rejeki), yâ Mughnî (wahai Yang Maha Memberi kekayaan). Jumlahnya sesuai dengan kemampuan Anda.

 

Keempat: Sujud, dan sampaikan hajat kepada Allah swt dengan bahasa yang Anda pahami sehingga benar-benar menyentuh hati Anda.

 

Catatan: Poin 1 dan 2 sangat bagus dilakukan setiap sesudah shalat Fardhu. Kiat2 tersebut telah banyak yang membuktikan, Alhamdulillah berhasil dan sukses.

 

Untuk memantapkan keyakinan Anda, dapat membaca tulisan saya yang erat kaitannya dengan hal ini, yakni seberapa besar pengaruh hati yang khusuk dan pikiran yang fakus, klik disini

Yang ingin Amalan praktis dan doa2 pilihan, juga doa2 di bulan Ramadhan, silahkan download di sini:

http://www.tokoku99.com/product-islami/e-book.html

Bertawassul dalam Berdoa

Perintah Bertawassul dalam Berdoa

 

Di Akhir tulisan ini ada Link untuk download gratis Doa Tawassul dengan Asmul Husna, dan Doa Tawassul dengan 14 manusia Suci.

 

Tawassul berasal dari "wasîlah" (pelantara). Tawassul dalam berdoa bermakna "dengan atau melalui". Allah swt menyuruh kita bertawassul dalam berdoa, bahkan dalam setiap melakukan amal kebajikan.

 

Apa dasarnya? Allah swt menyuruh kita membaca "Basmalah" dalam berdoa dan setiap melakukan amal kebajikan. Basmalah yakni mengucapkan Bismillâhir Rahmânir Rahim, artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

 

Dalam membaca Basmalah mengandung makna tawassul dengan tiga nama Allah swt dalam berdoa dan beramal baik, yaitu: Allah, Ar-Rahman dan Rahman. Jadi setiap kita membaca Basmalah dalam berdoa dan beramal kebajikan, berarti kita telah bertawassul dengan tiga Asma-Nya.

 

PERINTAH TAWASSUL ASMAUL HUSNA

Lebih detail lagi Allah swt menyuruh kita bertawassul dalam berdoa. Allah swt berfirman:

"Allah memiliki Asmaul husna, hendaknya kamu berdoa dengannya." (Al-A'raf/7: 180)

"Katakanlah, berdoalah kepada Allah atau berdoalah kepada Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu berdoa, Dia mempunyai Asmaul husna." (Al-Isra'/17: 110).

 

Rasulullah saw bersabda:

"Allah azza wa jalla memiliki sembilan puluh sembilan nama, barangsiapa yang berdoa dengannya doanya diijabah." (At-Tawhid, 195)

 

 

TAWASSUL DENGAN PARA WALI DAN KEKASIH ALLAH SWT

Bertawassul para wali dan kekasih, diucapkan dengan kalimat misalnya:

 

أَللَّهُمَّ إِنِّي اَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ اَنْ تَقْضِيَ حَاجَتِي

Allâhumma innî atawassalu ilayka binabiyyika Muhammadin shallallâhu 'alayhi wa âlihi an taqdhiya hâjatî.

Ya Allah, aku bertawassul kepada-Mu dengan nabi-Mu Muhammad saw agar Engkau memenuhi hajatku.

 

Atau dengan kalimat berikut ini:

 

أَللَّهُمَّ إِنِّي اَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِجَاهِ مُحَمَّدٍ وَحُرْمَةِ وَحَقِّهِ اَنْ تَقْضِيَ حَاجَتِي

Allâhumma innî atawassalu ilayka bijâhi Muhammadin wa hurmatihi wa haqqihi an an taqdhiya hâjatî.

Ya Allah, aku bertawassul kepada-Mu dengan kedudukan Muhammad, kemuliaan dan haknya agar Engkau memenuhi hajatku.

 

TAWASSUL DALAM HADIS NABI SAW

Usman bin Hanif berkata: Pada suatu ada seseorang datang kepada Nabi saw, lalu ia berkata: Doakan aku agar Dia menyembuhkan penyakitku. Maka Rasulullah saw bersabda: "Jika kamu mau, berdoalah; dan jika kamu bersabarlah, ini lebih baik bagimu?" Lalu ia minta agar didoakan. Kemudian Rasulullah saw menyuruhnya agar berwudhu' dan melakukan shalat dua rakaat, dan berdoa dengan doa ini:

 

أَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي اَتَوَجَّهُ بِكَ اِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي لِتُقْضَى. أَللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيَّ

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, dan menghadap kepada-Mu dengan Nabi-Mu Nabi pembawa rahmat. Wahai Muhammad, aku menghadap denganmu kepada Tuhanku untuk urusan hajatku agar hajatku dipenuhi. Ya Allah, jadikan dia pemberi syafaat padaku.

 

Lalu Usman bin Hanif berkata: Demi Allah, kami berpisah denganya dan lama tak jumpa dengannya. Sehingga pada suatu hari ia datang kepada kami dan ia sembuh dari penyakitnya.

 

Hadis tersebut terdapat di dalam:

1. Sunan Ibnu Majah, jilid 1: 441, hadis ke 1385; cetakan Dar Ihya' Al-Kutub Al-'Arabiyyah.

2. Musnad Ahmad bin Hanbal, jilid 4: 134; cetakan Muassasah dar Shadir/Bairut.

3. Mustadrak Al-Hakim, jilid 1: 313; cetakan Haidar Abad/India. Dalam kitab ini disebutkan: Hadis ini shahih berdasarkan persyaratan Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya.

4. Jami' Ash-Shaghir As-Suyuthi: 59. Ia meriwayatkan dari At-Tirmidzi dan Al-Hakim.

5. Tarikh Al-Jami', jilid 1: 286. Ini merupakan kitab kumpulan dari hadis-hadis shahih yang terhimpun kitab2 shahih selain Shahih Ibnu Majah.

 

Zaini Dahlan (Mufti Mekkah) mengatakan: Hadis tersebut sanad-sanad shahih berdasarkan kreteria yang ditentukan oleh Bukhari, Ibnu Majah, Al-Hakim dalam Mustadraknya, dan Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab Jami'nya.

 

Masih banyak lagi dalil-dalil hadis Nabi saw tentang dianjurkannya bertawassul dalam berdoa.

 

Memang ada sebagian kecil dari ulama dan muslimin yang mengatakan bahwa tawassul itu Bid'ah. Itu tidak berarti Tawassul itu tidak punya dasar dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah . Itu hanya karena berbeda dalam memahami teks-teks Al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi saw.

 

Tapi persoalannya lebih banyak mana ulama yang menganjurkan Tawassul, dan yang mengatakan Bid'ah? Jawabannya: Mayoritas ulama Ahlussunnah dan ulama Ahlul Bait (sa) menyatakan bahwa Tawassul itu dianjurkan dalam berdoa. Bahkan Al-Qur'an menyuruh kita bertawassul.

 

 

 

 

Download Doa Tawassal dengan Asmaul Husna:

http://www.ziddu.com/download/5150772/Tawassul dg Asmaul Husna.rar.html

 

Download Doa Tawassul dengan 14 Manusia Suci:

http://www.ziddu.com/download/5150770/Doa Tawassul.rar.html

 

salawat

 

 

Rasulullah saw bersabda:

 

"Sebagaimana orang bermimpi, aku pernah bermimpi pamanku Hamzah bin Abdullah dan saudaraku Ja'far Ath-Thayyar. Mereka memegang tempat makanan yang berisi buah pidara dan mereka makan sebentar, kemudian buah pidara itu berubah menjadi buah anggur. Kemudian mereka makan sebentar dan buah anggur itu berubah menjadi buah kurma yang masih segar. Kemudian mereka makan sebentar, lalu aku mendekati mereka dan bertanya kepada mereka: Demi ayahku jadi tebusan kalian, amal utama apakah yang kalian dapatkan? Mereka menjawab: Demi ayahku dan ibuku jadi tebusanmu, kami dapatkan amal yang paling utama adalah shalawat kepadamu, memberi minuman, dan cinta kepada Ali bin Abi Thalib (sa)." (Ad-Da'awat Ar-Rawandi, halaman 90, bab 224, hadis ke 227)

 

Rasulullah saw bersabda:

 

"Ketika aku diperjalankan di malam hari untuk mi'raj ke langit, aku melihat malaikat yang mempunyai seribu tangan, dan di setiap tangannya seribu jari-jemari. Ketika ia sedang menghitung dengan jari-jarinya, aku bertanya kepada Jibril: Siapakah malaikat itu dan apa yang sedang ia hitung? Jibril menjawab: ia adalah malaikat yang ditugaskan untuk menghitung setiap tetesan hujan, ia menghafal setiap tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi.

 

Aku bertanya kepada malaikat itu: Apakah kamu mengetahui jumlah tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi sejak Allah menciptakan dunia? Ia menjawab: Ya Rasulallah, demi Allah yang mengutusmu membawa kebenaran kepada makhluk-Nya, aku tidak hanya mengetahui setiap tetesan hujan yang turun dari langit ke bumi, tetapi aku juga mengetahui secara rinci berapa jumlah tetesan hujan yang jatuh di lautan, di daratan, di bangunan, di perkebunan, di daratan yang bergaram, dan di pekuburan.

 

Rasulullah saw bersabda: Aku kagum terhadap kemampuan hafalan dan ingatanmu dalam perhitungan. Ia berkata: Ya Rasulallah, ada yang tak sanggup aku menghafal dan mengingatnya dengan perhitungan tangan dan jari-jemariku.

 

Rasulullah saw bertanya: Perhitungan apakah itu?

Ia menjawab: Aku tidak sanggup menghitung pahala shalawat yang disampaikan oleh sekelompok ummatmu ketika namamu disebut di suatu majlis." (Al-Mustadrah, Syeikh An-Nuri, 5: 355, hadis ke 72)

 

Perempuan Kaya dan Tukang Becak

Sedekah yang dilakukan masing-masing orang menarik untuk disimak, kejadian ini melengkapi cerita sedekah unik yang dilakukan oleh tukang becak......

 

Di Klaten, Jawa Tengah, ada seorang tukang becak miskin tapi ahli bersedekah. Meskipun miskin, ia tidak mau kemiskinannya membuatnya terhalang untuk bersedekah.

Sedekah yang dilakukannya ini tergolong cukup unik, yaitu dengan menggratiskan penumpangnya setiap hari Jum'at. Pada suatu hari, datanglah seorang penumpang perempuan menghampiri tukang becak yang shaleh tersebut. Rupanya penumpang itu datang dari kota yang sangat jauh. Penumpang tersebut orang kaya kalau diliat dari cara berpakaian dan asesorisnya. Ia tidak bertanya berapa ongkosnya apalagi menawar kepadanya. Ia langsung naik saja.

 

Setelah sampai ditempat tujuan, penumpang itu memberikan uang jasa kepada tukang becak itu, tapi malah ditolaknya secara halus.

"Maaf, saya telah berjanji pada diri saya jika hari Jum'at saya akan menggratiskan semua penumpang saya. Saya selalu berusaha memegang kuat janji itu bu,"

Setelah tukang becak pergi, penumpang itu diam. Dia kecewa karena uangnya tidak diterimanya. Perempuan itu malah penasaran," Saya akan buktikan pada hari Jum'at mendatang, saya penasaran, saya akan naik becaknya lagi. Apakah pada hari Jum'at besok ia masih tidak mau menerimanya uang jasa ataukah menerimanya??" demikian kata hati si perempuan tadi.

 

Setelah naik becaknya lagi pada hari Jum'at berikutnya, perempuan itu mencoba kembali memberi imbalan jasa, Tapi si tukang becak tetap tidak mau menerimanya.

Si Perempuan itu disadarkan oleh perilaku tukang becak dermawan itu. Ia menyadari atas kekeliruan dan kelalaian dirinya yang selalu egois dan tidak pernah memikirkan orang lain apalagi melakukan sedekah. Penumpang itu lalu memintanya agar diantarkan kerumah tukang becak itu. Ia ingin sekali mengenal lebih jauh mengenai keluarganya.

Setelah sampai dirumah tukang becak ini, perempuan itu disambut dengan hangat. Rumahnya sangat sederhana. Istrinya terlihat sangat terampil melayani tamunya. Tanda keshalehan tampak dari wajahnya, dalam caranya bertutur kata dan menghormati tamu. Sebelum pulang, si penumpang kaya raya tadi berkata kepada si tukang becak.

"Kebiasaan sedekah yang telah dilakukan bapak telah menyadarkan sikap saya selama ini yang sangat egois. Hidup saya hanya saya habiskan untuk mengais harta tanpa sedikitpun memikirkan nasib orang lain yang membutuhkan. dan akhirnya, kini saya sadar tetang arti hidup ini dari mana dan kemana kita akan menuju."

 

"Sebagai tanda syukur kepada Alloh SWT, dan rasa terima kasih saya kepada Bapak, maka ijinkan saya bapak sekeluarga untuk naik haji bersama saya dan keluarga saya."

Dengan tertegun dan seperti tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya, si tukang becak tadi menitikan air mata tanda rasa syukur, rupanya doa-doanya selama ini juga masih didengar oleh Alloh SWT, doa yang selalu dipanjatkan walaupun secara nalar tidak bisa seorang seperti dirinya bisa menabung untuk berhaji,, "butuh berapa lama saya dapat mempunyai uang untuk dapat ke tanah suci???, untuk makan sehari-hari saja saya masih sulit..??". Tapi doa seorang hamba sahaja ini rupanya sama dengan doa orang lain, entah kaya raya atapun pengusaha. Manusia didepan Alloh sama tidak ada bedanya, hanya manusia itu sendiri yang mengelompokan-ngelompokan. "Terima kasih ya Allah,, Engkau tidak pernah tidur."Subhanallah.....Sedekah sederhana seorang tukang becak  yang hatinya bersih......

Sedekah VS Ikhlas

"Sedekah itu seikhlasnya" kalimat itu biasanya yang saya gunakan kalo diminta sumbangan. "Maksudnya seikhlasnya apa sih pak" tanya temen saya, "kalo ada uang ya ngasih kalo gak ada uang ya jangan dipaksakan", jawab saya. " sering sedekah?" tanya temen saya, " ya karena jarang punya uang ya jarang", jawab saya. " Lagian juga kalo punya uang kalo ngasihnya gak ikhlas percuma aja gak ada pahalanya", saya nambahin.

 

Lain waktu,

"Pak ada mobil keliling yang suka minta sumbangan tuh di depan rumah", kata anak saya, "Bilangin gak ada ", jawab saya. "Belum tentu dananya juga bener disalurkan jangan2 dipake sendiri, daripada ngasihnya gak ikhlas mendingan gak usah aja" kata hati saya.

 

Lain waktu lagi,

"Pak nih ada edaran dari Panitia Pembangunan Mesjid di kompleks Bapak diminta jadi donatur untuk pembangunan Mesjid", kata istri saya. "Males ah, nyumbang pake diumumin segala, itu riya namanya nanti gak ikhlas jadinya", jawab saya.

 

Kata "ikhlas" menjadi senjata pamungkas saya sebagai tameng untuk tidak memberi.

Percuma memberi kalo gak ikhlas, dan sialnya ikhlas itu lama banget datangnya ke diri saya sehingga bertahun tahun saya menjadi orang yang jarang memberi.

 

Pertemuan saya dengan komunitas TDA ( Tangan Di Atas ) di Milad 3 yang menghadirkan Ustad Lihan mengubah pola pikir saya dalam bersedekah. Buku2 dan ceramah Ustad Yusuf Mansur serta tulisan Ippho Santosa banyak memberi wawasan baru mengenai nilai2 sedekah.

 

Untuk bersedekah sebenarnya gak usah nunggu ikhlas dulu, lakukan aja sesering mungkin. Bisa saja dalam 10 kali kita bersedekah yang 6 tidak ikhlas awalnya tapi masih lumayan ada 4 yang ikhlas. Dan kalo sering bersedekah lama2 akan jadi kebiasaan sehingga Nilai ikhlasnya sudah lebih banyak lagi yang pada akhirnya nanti bersedekah itu sudah menjadi kebiasaan sehari2.

 

Kalo bersedekah ada unsur riya juga lakukan aja, toh yang rugi diri kita sendiri kalo yang menerima sih masih bisa merasakan kebahagian. Lumayan masih tidak merugikan orang lain.

 

Semua kegiatan yang baik memang awalnya harus dipaksa dulu sambil jalan diharapkan kesadaran mulai muncul.

 

Coba simak;

Sholat itu harus khusyu, memang kalo gak khusyu gak usah sholat?

Puasa itu harus bisa menjaga hawa nafsu, memang kalo gak bisa menjaga hawa nafsu gak usah puasa?

 

Bukannya lebih baik;

Sholat aja dulu nanti juga lama2 bisa khusyu

Puasa aja dulu nanti juga lama2 bisa menahan hawa nafsu

Sedekah aja dulu nanti juga lama2 bisa ikhlas.....

 

Jadi untuk bersedekah ternyata gak usah nunggu ikhlas dulu yang penting lakukan saja jangan dipikir jangan dihitung......Just Action !!!

Kaya dan Bahagia dengan Tahajud

Ternyata, memperoleh kekayaan tidak melulu melalui kerja keras. Namun, bisa diperoleh melalui keajaiban shalat tahajud. Yaitu, di samping melakukan tahajud dengan benar, khusyuk, ikhlas, dan dilakukan secara istiqamah, juga melakukan kontemplasi penuh secara integral pada diri dan kehidupan kita. Artinya, bahwa shalat tahajud merupakan sebuah syari’at dan media bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Yang mana, ketika shalat tahajud ini didirikan dengan sepenuh jiwa dan pikiran yang berlandaskan karena adanya keterpanggilan oleh Tuhan, memandang perbedaan sebagai peluang, mengambil manfaat dari kesulitan, menjunjung cita-cita yang luhur, melihat gambaran secara menyeluruh, menghargai kelebihan orang lain, memedulikan kepentingan orang lain, mencari jawaban-jawaban baru, menebarkan jaring seluas-luasnya, merasa percaya diri secara objektif, mengenali diri sendiri sedalam-dalamnya, dan menyambut kesempatan dengan antusias, akan diperoleh suatu kekuatan dan keajaiban yang besar bagi si pelaku tahajud.

Keajaiban ini, akan datang dengan sendirinya, di antaranya akan diperoleh kekayaan yang melimpah ruah dan kebahagiaan, selama kita melaksanakannya dengan mengikutsertakan hal-hal di atas sebagai bagian dari landasan bagaimana kita bertahajud.

Kenapa demikian? Penulis, M. Shodiq Mustika dan Rusdin S. Rauf mengungkapkan, sebab tahajud telah benar-benar terbukti memberikan efek kelapangan rezeki dan kebahagiaan sebagaimana diungkapkan oleh Rasulullah dalam salah satu hadits dan juga telah banyak dialami oleh hamba-hamba Allah yang taat melaksanakan shalat tahajud.

Dengan ungkapan yang membumi dan sangat menarik, penulis menjelaskan bagaimana kausalitas tahajud hingga mengakibatkan seseorang menjadi kaya dan bahagia. Kemudian, dari masing-masing pokok pikiran dan pembahasan, yaitu sebuah adaptasi terhadap dua belas prinsip transformasi yang diajukan oleh Danah Johar & Ian Marshall dalam buku Spiritual Capital, dijelaskan secara menyeluruh sampai ke sendi-sendi aspek tahajud, kekayaan, kebahagiaan, masalah, kesulitan, motivasi, dan lain sebaginya, berikut bagaimana kita bisa menarik benang merah di dalamnya.

Selain itu, di dalam buku “Keajaiban Shalat Tahajud” yang diterbitkan QultumMedia ini, kita akan mendapati betapa kita telah melalaikan suatu potensi, pasilitas, dan mutiara indah dalam hidup kita, yang mungkin saja di antaranya karena ketidaktahuan kita akan letak potensi, pasilitas, dan mutiara indah tersebut, yakni shalat tahajud ini. Padahal, andaikan semua orang mengetahuinya sejak dulu, niscaya mereka telah berebut untuk memperolehnya.


Raihlahlah keajaiban tahajud ini, niscaya akan kaya dan bahagia selamanya!
qultummedia.com